Kaleidoskop 2017

Tuesday, January 30, 2018

So far, 2017 menjadi salah satu tahun yang cukup gagal mempertahankan excitement gue dalam menulis. Entah karena dunia nyata berhasil bikin nyaman (cailah) atau guenya aja yang mulai jenuh ngeblog. Gue juga mulai merasa kehilangan tulisan gue sendiri, kehilangan momen-momen yang biasanya bisa gue flashback simply dengan membuka halaman blog ini dan membaca ulang setiap isinya. Kayak kangen aja sama blog sendiri hehe. Tapi emang ya, apapun itu kalau dari awal udah jelas tujuannya, nggak peduli semales apa, pasti pada akhirnya ada aja yang bikin semangat lagi. Ya kayak nulis postingan yang satu ini.

Mengilas balik momen-momen selama setahun ke belakang, sebenernya nggak begitu banyak sih yang bisa gue ceritakan. But here they are.

Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu mata kuliah yang wajib gue jalankan di akhir semester 7 yang berlangsung di waktu liburan menjelang semester 8. Kegiatan ini gue manfaatkan untuk bisa merasakan yang namanya kerja kantoran, ala-ala 9 to 5 gitu. Kerjanya juga nggak mau yang dekat rumah, alasannya sih mau merasakan macetnya Jakarta (halah). Singkat cerita, setelah apply ke beberapa tempat, keterimalah gue dan Sofi di Kementerian Perindustrian yang ada di Gatot Subroto berkat bantuan dari salah satu senior syantik kita. Terima kasih kak Littebelle!

Di sana, kerjaan kita nggak ada Matematikanya sama sekali, tapi malah ngedesain cuy! Kita kerja di bagian humas, di tempatnya kak Bella. Selain ngedesain, kita juga pernah ikutan shooting video Perpustakaan Kemenperin loh dan nyanyi di salah satu acara yang diadakan humas. Jadi artislah kita pokoknya. Kurang lebih 20 harian deh kita kerja di sana, berangkat pagi pulang sore, bahkan kadang sengaja kita malam-malamin pulangnya sembari nunggu macet dan nunggu ada yang beliin makanan. Hehehe.



Seminar Proposal

Agak percaya nggak percaya sih akhirnya gue sampai di fase ini. Setelah menyelesaikan PKL berikut dengan laporannya, bulan April gue dihadapkan pada jadwal seminar proposal yang gue belum siap sama sekali. Saat itu gue masih di masa yang bener-bener nggak tau mau ngangkat materi apa untuk dijadiin skripsi. Tapi Alhamdulillah, gue berhasil melalui fase ini dengan lancar.

Icyn-Day Jogja Trip

Di awal tahun gue udah berencana bahwa 2017 harus diisi sama paling enggak satu aja momen liburan yang emang beneran liburan. Jogja juga udah jadi destinasi liburan yang gue pengen banget datangi dari beberapa waktu terakhir. Alhamdulillah di pertengahan tahun, semua terealisasi!
Cerita lengkapnya: Icyn-Day Jogja Trip #1 dan Icyn-Day Jogja Trip #2 (soon).

Kehilangan

Sempat gue singgung sedikit di cerita Icyn-Day Jogja Trip #1, tepat sehari sebelum berangkat ke Jogja, gue kehilangan bude yang bisa dibilang cukup tiba-tiba. Yah siapa sih yang mau ditinggal orang terdekat. Apalagi yang deketnya udah kayak ibu sendiri, yang ngasuh dari bayi, beliin ini itu, ngajak kesini kesitu, bahkan yang masih 'puk-pukin' gue ketika gue nangis kejer di ulang tahun yang ke-15.

Nggak cuma kehilangan orang terdekat, 2017 juga jadi tahun dimana gue kehilangan HP yang dulu gue beli dengan bangganya dan pernah gue ceritakan juga di tulisan ini (klik). Sekitar beberapa minggu sebelum HP itu tepat menjadi milik gue selama 3 tahun, dia hilang karena keteledoran gue sendiri. Lupa kapan tepatnya, tapi kejadiannya sekitar bulan September akhir. Jadi waktu itu gue lagi malam mingguan sama Sofi di Bintaro Xchange. Kita duduk di pelataran taman luar sambil nonton live music. Sesekali Sofi pinjem HP gue untuk chat pacarnya, makanya setiap dia selesai chat, HP nya nggak langsung gue masukin tas dan gue taruh di antara tempat kita duduk. Nah, karena waktu itu abis beli Dum-Dum, jadi gue udah berencana sebelum pulang gue harus buang dulu gelas Dum-Dumnya. Gue pegang terus tuh di tangan kanan, pokoknya yang gue inget cuma sampah Dum-Dum yang harus gue buang. Kemudian pulanglah kita. Sampai di komplek rumah, gue bilang sama Sofi untuk pesan ojek online pakai HP gue aja karena lagi ada promo. Dia rogoh tas gue yang gedenya mah gak seberapa, tapi HP nya nggak ketemu-temu. Gue berhenti di pinggir jalan, buka semua bagian tas, dan bener.. gak ada cuy! Gue terusin jalan ke rumah sambil inget-inget kemana itu HP, tentunya dengan kepanikan yang warbiyasah. Sampai di rumah, barulah gue inget. Itu HP kan masih gue geletakin di antara tempat duduk gue dan Sofi yang sebelumnya emang sengaja nggak gue masukin tas, seperti yang gue ceritakan tadi. Berkali-kali gue telfonin, tapi HP nya udah mati dan nggak bisa dihubungin lagi, udah nggak bisa dilacak pula. Dua hari kemudian, gue balik ke BXC dan laporan sama satpam di sana, sekalian minta dihubungin kalau kira-kira ketemu HP dengan ciri-ciri yang gue jelaskan, meskipun agak mustahil juga sih bakal ketemu dan nyatanya emang bener nggak ketemu. Ya udah, mau gimana lagi. Awalnya duduk di sana nggak mau ninggalin sampah, eh malah ninggalin HP. Khan maen.

***

Ya itu deh kira-kira highlight di tahun 2017 yang bisa gue ceritakan di kaleidoskop kali ini. Ada banyak harapan yang gue tanam dalam menyambut tahun 2018, sebagaimana 2018 akan menjadi tahun yang mungkin akan penuh dengan perubahan, penerimaan, dan penyesuaian. Terlepas dari itu semua, gue juga yakin akan ada banyak kebaikan dan pelajaran yang selalu berjalan berdampingan ke depannya, seperti tahun-tahun sebelumnya. Ku berdoa aja yang terbaik buat kita semua ya.

Selamat tahun baru.

You Might Also Like

0 komentar