A Piece of Paper

Selain karena drama korea yang gue paparkan di atas, timeline segar ala Andien Aisyah dan Dian Sastro di Instagram pun sukses bikin gue mupeng setiap kali mereka ngepost tentang sesuatu yang berbau olahraga. Kadang lengkap dengan #sehatberdua, #jangankasihkendor, #pertemanansehat, dan lain-lain. Nggak jarang juga postingan mereka bikin gue berkali-kali nyangsang ke page Instagram orang-orang keren yang feednya penuh dengan 'keringat' kayak Adinia Wirasti, Nadya Putriani, dan Melanie Putria. Gue langsung mengidamkan bentuk tubuh kayak mereka-mereka ini dan mendadak jadi pengen punya perut kotak-kotak. (cry)

Semangat gue akan olahraga lari semakin ashoy dengan adanya aplikasi Nike+ Running yang sebenernya selalu gue incer trophiesnya. Buat yang sering pake aplikasi ini pasti tau, kalau Nike+ Running selalu ngasih trophies untuk setiap orang yang berhasil lari sesuai dengan kriteria masing-masing trophy. Misalnya kalau kita rajin lari seminggu 3-5 kali, atau kalau kita lari di event-event kayak Valentine's Day, New Year, Chinese New Year, Birthday, dll. Sayangnya beberapa bulan lalu Nike+ Running udah diupdate jadi Nike+ Run Club yang sukses bikin gue kecewa dan jadi males berat karena trophies itu sekarang udah nggak ada lagi. Kayak udah nggak ada pencapaian buat jadi semangat lari gitu. Ditambah lagi setelah KKN, gue makin kendor aja buat balik lari lagi. Yang tadinya bisa minimal seminggu sekali, sekarang sebulan sekali aja rasanya udah Alhamdulillah. Perut yang kalau duduk jadi berlipet-lipet itu juga sekarang udah mulai muncul lagi. Huft!

Mulai sekarang akan gue coba perbaiki lagi semuanya. Mari kembali ke jalan yang benar karena dari kebiasaan hidup sehat yang udah gue lakukan kurang lebih selama setahun terakhir ini, sedikit banyak mulai memunculkan dampak positifnya. Terutama untuk jerawat yang selalu jadi problematika kehidupan remaja yang nggak ada habisnya. Jadi, yuk kita bangun badan dan jiwa yang sehat. Salam olahraga! Unjust.

Some said time seems to pass faster as we get older, which made me realize that a boy who I used to meet in middle school will someday become a man. Oh! Did I ever tell you that I once met a hardworker and kind hearted boy when I was about 14? Today, he is turning 21 and officially legal! He turns out to be a very tough man which I knew someday he would. But still I can see a hardworker and kind hearted sides of him after all.

 ***

It's almost 7 years since the first time we knew each other and you are still the same person you used to be. Listen to all my pathetic stories and help me to calm all my worries. Sure I couldn't lie that we will find a little differences as we are growing up and live a bit much different kind of life. Meeting new people and live the life we are living somehow makes us who we are. You with your point of view of life, and me with mine. But it doesn't matter the most since you still can be the one I can count on, even if I can't count on myself.

This is the way I can do to explain how time really makes us. We are no longer a teenager, nor a lover. But knowing you are become a bestfriend of mine is such a blessing. I know exactly where I have to go when all my problems come alternatingly and the sadness spinning around in my head afterwards, which is very hard for me.

Well, happy birthday to you. Another year older, another year wiser and happier. Good man deserve a good life. God knows you also deserve a happy life. Everything that has happened in your life succesfully made a wonderful you.

No matter how hate you are whenever I say thank you, I will always let myself say it to you! Thank you. Thank you for always being a very good friend. Once again, happy birthday to you!

Kyaa.. 2016 is already here! Sebelum akhirnya memutuskan untuk mulai menulis kaleidoskop yang ketiga ini, gue coba sedikit menengok ke belakang untuk sekedar melihat diri gue selama beberapa tahun terakhir melalui tulisan-tulisan di blog ini, khususnya pada dua judul yang sengaja gue rangkum setiap tahunnya, yaitu Kaleidoskop 2013 dan Kaleidoskop 2014. Pada akhir tulisan di Kaleidoskop 2014, gue sedikit menyematkan kalimat harapan semoga 2015 bisa memberikan pelajaran yang lebih banyak dan berharga, dan tentunya bisa dikenang selalu. Nyatanya harapan-harapan itu terjawab melalui berbagai hal yang terjadi selama setahun belakangan ini. Nggak jarang semua itu bikin gue rasanya ingin menobatkan 2015 menjadi tahun tersulit yang pernah gue jalani sepanjang hidup. 

Di tahun ini, gue banyak menemukan hal-hal yang bikin gue mikir dan belajar. Nggak jarang hal-hal yang gue pikirkan justru bikin gue jadi rendah diri dan lagi-lagi ungrateful sama yang Tuhan kasih, mengingat manusia yang pada hakikatnya nggak pernah merasa puas, kan? Itu yang sering bikin pengen nangis dan menganggap hidup rasanya kok berat banget sih. Terus apa yang terjadi selama setahun ini juga sedikit banyak merubah sifat dan cara gue memperlakukan orang. Unfortunately it didn't go for something good. Entah kenapa gue berubah menjadi manusia super jutek, tempramen, dan nggak pedulian (pada waktu tertentu). Kalau kata salah satu teman baik yang sering gue curhatin, apa yang terjadi selama beberapa waktu ke belakang yang mungkin membuat gue jadi seperti sekarang ini. Benci, capek, iri, segala beban, dan masalah. All those things somehow made me who I am today. Belum lagi, di tahun ini pun gue diperlihatkan bahwa menjadi seorang yang sadar akan sekitar itu penting. Terlebih saat menaruh kepercayaan pada orang lain. Nggak, gue nggak habis kena tipu kok. Bukan itu. Tapi gue jadi ngerti aja, ada hal yang membuka mata gue bahwa ternyata even the closest one can stab you behind! Wow.

Kalau dipikir-pikir, life seems hideously unfair to me this year yet still I had lots of fun things going on at the moment. So don't be sad, baby! Masih banyak hal berkesan yang bisa dibanggakan di tahun ini. Hal-hal yang mungkin menurut orang lain biasa aja dan bukan sesuatu yang mungkin seharusnya dijadikan sebagai pencapaian. Tapi gue menulis di sini dengan bangganya because I made it happen this year! Tahun lalu gue belajar untuk suka baca. Tahun ini gue berhasil baca 9 buku. Tahun lalu gue jadi MC untuk pertama kalinya. Tahun ini gue dipercaya untuk jadi MC acara OPAK (4 hari berturut-turut) dan Seminar Nasional FST Entrepreneurship Week. Tahun lalu gue dipercaya untuk jadi ketua It's Art, and I made it happen to be Vocal Group Festival. Kyaa! Di tahun ini pula gue mengajar anak-anak SD untuk pertama kalinya. Pun blog ini sepi postingan karena gue banyak mengisi hari dengan berbagai kegiatan (dari yang cuma main uno sampai yang penting beneran). Well, kenapa gue harus bangga dengan apa yang gue lakukan ini? Jelas, karena untuk bisa melawan kemalasan dan mood yang mudah berganti-ganti itu bukan sesuatu yang mudah. Percaya sama diri sendiri untuk bisa melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan atau bahkan bukan ranahnya juga nggak semudah membalikkan telapak tangan. Di luar sana pasti ada banyak orang yang lebih kompeten, yang lebih luar biasa dibanding gue yang hanya bak serpihan rengginang. Tapi selalu ada alasan kenapa orang lain mempercayakan gue untuk bisa mengemban tugas yang diberikan. Apapun alasannya. Betul? Betul.

Di tahun ini pun akhirnya gue resmi menginjak usia berkepala dua. Usia yang jelas bukan remaja lagi. Dimana tanggung jawab yang diemban ternyata lebih berat. Masalah yang datangpun bukan lagi sekedar perkara jerawat. Proses pembelajaran dan apa yang harus dipelajari pun nggak main-main. But I know it will all be worth it in the end.

After all, masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, gue akan sedikit menuliskan kalimat-kalimat harapan di akhir tulisan ini. Melihat perubahan yang terjadi selama setahun terakhir, harapan utama gue jelas adalah semoga gue bisa mengontrol diri dan mencintai diri gue jauh lebih baik lagi. Salah satunya mungkin dengan melakukan hal-hal produktif with no pressure! Let's raise a toast to a new fresh beginning. Happy new year everyone!